Langsung ke konten utama

Resensi: Pesan Penting tentang Kehidupan dalam Lagu 1904

Sumber: DIY Magazine

Benjamin Francis Leftwich adalah penyanyi dan penulis lagu berkebangsaan Inggris yang berasal dari Kota York. Dia memulai karirnya di industri musik sejak tahun 2010 dengan merilis EP bertajuk A Million Miles Out yang diisi empat buah lagu. Sementara itu, album pertamanya dirilis pada 3 Juli 2011 dengan judul Last Smoke Before the Snowstorm.

Dalam resensi ini, aku akan membedah salah satu lagu yang membuatku mengenal Benjamin Francis Leftwich, sekaligus lagu yang menjadi favoritku dari penyanyi kelahiran 1989 ini, yaitu 1904 yang terdapat dalam album pertamanya tersebut. Sebelumnya dalam wawancara Leftwich dengan The Sun, ia mengungkapkan bahwa lagu 1904 ini terancam dikeluarkan dari daftar lagu album Last Smoke Before the Snowstorm. Namun, Leftwich akhirnya menulis ulang lagu itu dan menambahkan beberapa instrumen, sehingga menciptakan lagu 1904 seperti sekarang yang kemudian menjadi salah satu lagu favoritnya.

Pertama kali membaca judul lagu ini, mungkin kalian akan berpikir bahwa angka 1904 itu mengacu pada sebuah tahun, aku pun demikian awalnya. Namun, menurutku pribadi, angka tersebut sebenarnya mengacu pada sesuatu yang lain, yang disebut sebagai angka malaikat atau angel numbers. Mengutip dari allure, angka malaikat adalah rangkaian angka yang mengandung pengulangan atau pola yang menarik perhatian kita dan membangkitkan rasa takjub—meski hanya sesaat, seperti angka 111, 444, 321, atau 8787. Angka-angka seperti ini diyakini oleh beberapa orang sebagai pesan bermakna dari malaikat atau alam spiritual, yang dapat menjadi sumber inspirasi dan bimbingan.

Setelah aku mencari tahu maksud dari angka 1904 ini melalui laman So Syncd, ternyata maknanya cukup dalam dan selaras dengan lirik lagu ini. Aku akan menggunakan sudut pandang orang pertama jamak, yaitu “kita” untuk menjelaskan makna dari lagu 1904. Hal ini agar kalian juga bisa merasakan maknanya yang begitu dalam dan mungkin relate dengan kehidupan kalian. Who knows?

[Verse 1]

All of our friends survived

When a plane crashed their minds

And in 1904 I found

Some real, real strength of my ground

Makna yang dapat aku simpulkan dari Verse 1 adalah keinginan kita untuk tetap bertahan di tengah kekacauan hidup yang sedang dialami. Saat kita melihat teman-teman atau orang lain yang bernasib sama, terkadang kita selalu berpikir bagaimana mereka bisa melewati semua permasalahan tersebut sampai akhirnya mereka benar-benar bisa bertahan hingga titik ini.

Sementara itu, angka 1904 sebagai angel numbers mengindikasikan agar kita melepaskan segala keraguan dan ketakutan yang ada. Angka ini mendorong kita untuk tetap setia pada diri sendiri dan percaya pada semesta bahwa kita mampu mewujudkan kehidupan yang kita inginkan. Kekuatan untuk bertahan dan berjuang terhadap hidup ini pun berasal dari perasaan tenang, sabar, dan berlapang dada, seperti filosofi tanah dalam kehidupan manusia.

[Chorus]

You look at me

With your old, old eyes

That you used to look at your God

In your old, old way

Have you lost your way?

Chorus ini menggambarkan bagaimana kita merasakan bahwa hidup ini makin hari makin kalut, tetapi kita pun seperti makin jauh dari Tuhan kian hari karena terkadang kita bingung apa yang harus dilakukan. Dengan segala permasalahan yang sedang dihadapi, kita begitu merindukan kedamaian yang telah lama terenggut bersamaan dengan kedekatan kita atas Tuhan. Menyadari hal itu, akhirnya kita menyambung kembali benang merah bersama Tuhan layaknya dahulu sebelum kita merasa kehilangan arah.

[Verse 2]

All of our thoughts collide

When our hearts smashed inside

And in that place I saw

The cold, dark diamond

On the cold, dark floor

Kita sebagai manusia dapat diibaratkan seperti berlian, yang berawal dari sebuah batu berbentuk tidak karuan dan tidak berkilau. Namun, setelah mengalami proses panjang dengan digosok dan ditempa cukup lama, batu itu menjadi berlian yang berharga dan indah. Seperti kita, yang juga mengalami berbagai proses dan lika-liku kehidupan serta berbagai emosi yang dapat dijadikan sebagai pengalaman hidup. Digosok dan ditempa dengan segala pengalaman baik dan buruk, hal itu untuk menjadikan kita sebuah berlian suatu hari nanti.

Di samping itu, makna yang aku tangkap dari Verse 2 adalah ketika pikiran kita benar-benar kacau balau dan hati kita hancur karenanya, sebenarnya kita masih memiliki harapan untuk menjadi sosok dengan kehidupan yang kita impikan. Harapan yang digambarkan sebagai berlian ini masih terselubungi oleh karut marutnya pikiran yang terus membuat kita merasa ragu dan takut.

Demikian pembedahan lagu 1904 - Benjamin Francis Leftwich. Inti pesan dari lagu ini adalah memberitahu kita untuk melepaskan segala keraguan dan ketakutan yang dapat menghalangi kita dalam meraih mimpi atau kehidupan yang diinginkan. Sebab, hal terburuk dari semua permasalahan itu adalah pikiran-pikiran buruk yang kita biarkan terus bersemayam dalam kepala dan membiarkan diri kita berada dalam kesengsaraan. Maka, dalam menyelesaikan segala permasalahan hidup ini, libatkan pula Tuhan di dalamnya agar kita juga bisa mendapatkan kedamaian dan ketenangan dalam hidup.

Pemaknaan lagu ini berdasarkan pendapatku pribadi, ya. Mungkin saja di antara kalian ada yang menangkap makna yang berbeda karena lagu sama dengan karya sastra, yaitu beda kepala, beda pula perspektifnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik Sosial Antara Penguasa dan Rakyat dalam Cerpen "Saksi Mata" karya Seno Gumira Ajidarma

Source: elsam.or.id Pada tulisanku kali ini, aku akan membahas sebuah cerpen karangan Seno Gumira Ajidarma berjudul "Saksi Mata". Cerpen ini merupakan satu dari 16 cerpen yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen Seno Gumira Ajidarma dengan judul yang sama dan ditulis pada tanggal 4 Maret 1992. Namun, aku membaca cerpen "Saksi Mata" ini melalui website sukab.wordpress.com, yang dikelola oleh komunitas penggemar Seno Gumira Ajidarma. Aku menjadi ingin membahas cerpen ini setelah merasa agak muak dengan kecamuk masalah yang dihadapi oleh negara ini, Indonesia. Satu per satu berbagai macam polemik dan isu terus meberondong layaknya peluru yang membawa kecemasan dan ketakutan terhadap masa depan Indonesia. Cerpen "Saksi Mata" menyajikan konflik-konflik sosial yang tampaknya masih relevan dengan keadaan Indonesia sekarang. Apalagi Seno Gumira Ajidarma (SGA) turut membubuhi kritikan-kritikan halus tetapi juga tajam dalam cerpennya tersebut. Tidak heran sebenarnya...

What's on My Playlist: 7 Single Oasis yang Bak Hidden Masterpiece

Because maybe... you're gonna be the one that saves me. And after all... you're my wonderwall~ Siapa, sih, yang gak tahu penggalan lirik lagu di atas? Apalagi para penggemar musik britpop, pasti udah khatam dengan lagu tersebut, "Wonderwall" dari Oasis. Lagu ini ada dalam album kedua Oasis yang berjudul (What's The Story) Morning Glory? yang rilis pada 2 Oktober 1995. Selain lagu "Wonderwall" yang begitu tenar di album ini, ada juga lagu "Don't Look Back in Anger" yang sampai disebut-sebut sebagai national anthem orang Inggris, lo. 😂 (dari kiri ke kanan) Paul Arthurs, Noel Gallagher, Liam Gallagher, Paul McGuigan, dan Alan White. (Sumber:  Radio X ) Oasis sendiri memulai debut mereka sejak 1991 dan merilis album debutnya pada 2 Agustus 1994 yang bertajuk Definitely Maybe . Jujurly , ini album paling favorit aku dari sekian banyak album yang udah dirilis Oasis. Single Oasis favoritku juga kebanyakan dari album ini. Fyi , seminggu setelah ...

Etnis Tionghoa Di Mana-Mana, Apakah Mereka Penguasa Dunia?

Pernah tidak kalian berpikir di mana bumi dipijak, di situ selalu ada orang Cina atau etnis Tionghoa? Setelah diperhatikan dengan saksama, mereka memang ada di mana-mana, terbukti dengan adanya pecinan atau biasa juga disebut Chinatown. Di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, Australia, Amerika, dan bahkan Eropa, selalu dapat ditemui etnis Tionghoa. Apakah mereka memiliki misi menguasai dunia dengan menyebar ke berbagai sudut dunia? Usut punya usut, ternyata hal itu tak terlepas dari berbagai sejarah yang terjadi di negeri asal mereka. Ada beberapa faktor yang menyebabkan etnis Tionghoa tersebar di mana-mana, khususnya Asia Tenggara. Setelah membaca banyak sumber, inilah alasan yang sudah aku rangkum mengapa orang Cina ada di mana-mana. Kawasan Pecinan di Samarinda pada 1930. (Sumber:  intuisi.co ) Perdagangan Sejak ratusan tahun lalu, bangsa Cina suka melakukan perdagangan. Namun, dalam masa kekaisaran Tiongkok, ada sebuah tradisi konfusianisme yang memandang pedagan...