Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Tidak Frontal, Membuat "Puisi Terlantar di Luar Istana" Tampak Indah

Selendang Sulaiman adalah seorang penyair kelahiran Sumenep, 18 Oktober 1989. Ia sudah banyak menulis puisi yang diterbitkan dalam media massa maupun situs web untuk kepenulisan dan sudah meluncurkan banyak buku antologi puisi seperti antologi puisi yang ditulisnya bersama penyair lain maupun antologi puisi yang ditulis oleh dirinya sendiri, yaitu Omerta (Halaman Indonesia, 2018). Selendang Sulaiman. (Sumber: arsippenyairmadura.com) Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas salah satu puisi dari Selendang Sulaiman yang berjudul “Puisi Terlantar di Luar Istana”. Puisi tersebut dipublikasikan dalam situs web sastra-indonesia.com pada 2 Januari lalu. Ada banyak sekali puisi Selendang Sulaiman yang dipublikasikan dalam situs web sastra-indonesia.com sejak 2010 sampai 2021 ini dan “Puisi Terlantar di Luar Istana” sendiri ditulis Selendang Sulaiman di Jakarta pada 2020. Alasan mengapa saya ingin membahas puisi ini sebenarnya simpel saja. Saya sangat tertarik dengan puisi ini karena juduln...

Resensi: The Lighthouse (2019), Film Horor yang Terasa Absurd dan Unik

    Sumber: imdb.com Film horor biasanya identik dengan penampakan-penampakan hantu dan bahkan pada beberapa film selalu menyajikan jump scare di dalamnya. Dari dulu aku memang gak pernah bisa menonton film semacam itu meskipun sesekali nekat menonton hanya untuk menjawab rasa penasaran. Hal itu karena film horor dapat memberikan dampak rasa takut atau parno berlebihan dan bikin aku jadi mimpi buruk. Haha. Tapi, kali ini aku mencoba untuk menonton film yang disutradarai oleh Robert Eggers yaitu The Lighthouse yang dirilis pada 18 Oktober 2019 lalu. Berbeda dengan film horor lainnya, aku merasa The Lighthouse merupakan film horor terbaik yang pernah aku tonton. The Lighthouse bisa dibilang merupakan film horor psikologis karena sepanjang menonton film ini, penonton akan merasakan sebuah kebingungan, resah, dan bergidik ngeri yang terasa tidak biasa. Musik latar yang muncul saat film ini dimulai pun sudah cukup membuat pikiranku terganggu, apalagi suara dari mer...

Resensi: Penggambaran Dua Sisi Masa Muda dalam Lagu Tomboy

  Aku merasa canggung dengan cinta yang selalu ditunjukkan ibuku Mungkin itu sebabnya mengapa keadaan selalu begitu sulit Di dalam keserakahan, aku takut kehilangan Ada keindahan kecil di sana Aku sedang bahagia sekarang dan itu membuatku cemas Karena laut selalu tenang sebelum badai datang Aku tak ingin terjebak dalam api dan terbakar dengan cepat Aku bersorak untuk cinta (Tomboy, Hyukoh) *** Lagu Hyukoh yang dirilis pada 24 April 2017 ini merupakan lagu kesukaanku yang berasal dari Korea Selatan. Setiap mendengarkan lagunya, seakan membawaku pada kenangan yang akan terus abadi selamanya. Apalagi lirik awal sebelum reff, merupakan lirik terindah dalam lagu ini menurutku. Semua itu mengingatkan aku pada kecanggunganku dengan mama, juga perasaan cemas dan curiga setiap kali merasakan kebahagiaan. "Tomboy" menurut Oh Hyuk (vokalis) sendiri menceritakan tentang dua sisi masa muda, yaitu depresi dan impian akan hidup yang sukses. Orang-orang menganggap bahwa masa muda ad...